• Kamis, 11 Agustus 2022 - 15:25:33 Wib - Dibaca : 1403 Kali

Pelaksanaan Apel Peringatan Hari Jadi ke – 65 Provinsi Riau Tahun 2022 di Kecamatan Pinggir

Teks foto: Pelaksanaan Apel Peringatan Hari Jadi ke – 65 Provinsi Riau Tahun 2022 di Kecamatan Pinggir

Pinggir - Pelaksanaan Apel Peringatan Hari Jadi ke – 65 Provinsi Riau Tahun 2022 di Kecamatan Pinggir. Selasa 9 Agustus 2022.

Pemerintah Kecamatan Pinggir melaksanaan Apel Peringatan Hari Jadi ke – 65 Provinsi Riau Tahun 2022 dengan menggunakan pakaian Melayu lengkap sebagaimana dengan surat edaran Pemerintah Provinsi Riau Sekretariat Daerah Nomor : 003/UM/3553, bertempat di Halaman Kantor Camat Pinggir.

Camat Pinggir yang diwakili oleh Kasi PMD Kecamatan Pinggir FEBRIZAR, ST sebagai Pemimpin Apel, dan dihadiri oleh Kasi dan Kasubbag Kecamatan Pinggir, Lurah dan Kepala Desa se Kecamatan Pinggir, Kepala UPT dan UPTD se Kecamatan Pinggir, DAMKAR Pinggir, Anggota Satpol PP Pinggir, serta Staf Kantor Camat Pinggir.

Camat Pinggir yang diwakili oleh Kasi PMD Kecamatan Pinggir FEBRIZAR, ST sebagai pemimpin apel membacakan kembali pidato gubernur riau mengenai sejarah panjang yang telah mengantarkan provinsi riau sampai pada usia 65 tahun. Cikal bakal berdirinya provinsi riau tidak terlepas dari sebuah tonggak sejarah dengan diselenggarakannya kongres pemuda pada tanggal 17 oktober 1954.

Kongres ini merupakan sebuah puncak kebulatan tekad seluruh masyarakat riau untuk menentukan masa depannya. Kongres ini menghasilkan sebuah kesepakatan dan tekad untuk menjadikan riau sebagai provinsi mandiri, berdiri di atas marwah dan kedaulatannya sendiri.

Berbekal hasil kongres inilah, utusan masyarakat riau datang menghadap menteri dalam negeri, dengan hasrat mulia, guna memberikan sesuatu yang terbaik bagi “Negeri Melayu” dengan menyampaikan kebulatan tekad untuk membentuk provinsi riau. Akhirnya, pada tanggal 9 agustus 1957 presiden republik indonesia, bapak soekarno di Denpasar bali menandatangani undang-undang darurat nomor 19 tahun 1957, yang kemudian diterbitkan pula undang-undang nomor 61 tahun 1958.

Alhamdulillah pada tahun ini, Presiden Republik Indonesia bapak JOKO WIDODO pada tanggal 25 juli 2022, telah menandatangani undang-undang nomor 19 tahun 2022 tentang Provinsi Riau, dimana undang-undang tersebut telah disesuaikan dengan perkembangan daerah saat ini.

Hari ini, kita semua dapat menyaksikan puncak peringatan hari jadi ke-65 provinsi riau tahun 2022 ini dengan suasana yang semarak, sembari mengenang kembali jalinan sejarah berdirinya Provinsi Riau sarat dengan nilai-nilai moral dipersembahkan secara tulus oleh tokoh- tokoh pemuda, pejuang maupun masyarakat Riau yang telah berjasa mendirikan Provinsi Riau pada masanya.

Sejatinya sejarah selalu menyimpan sukacita tentang kegemilangan, dan dukacita tentang harapan akan mimpi dan cita-cita mulia yang dihadapkan pada kenestapaan. Karena itu, bagi kita yang pada masa ini mampu menjadikan sejarah sebagai cermin, maka kita akan semakin berdaya untuk memberi makna pada negeri ini dengan kemampuan yang kita miliki. Sebagai negeri yang dianugerahi kebudayaan dan sumber daya alam yang berlimpah, maka kesyukuran harus senantiasa diiringi dengan perbuatan yang berarti. Sehingga riau bertamaddun dengan melayunya, dengan segenap kebudayaan dan keberagamannya menuju kemaslahatan bagi masyarakatnya.

Provinsi Riau menjadi salah satu pusat perekonomian di Pulau Sumatera. Pesatnya pembangunan di Provinsi Riau telah kita rasakan bersama. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, sebesar 4,88 % pada triwulan II tahun 2022. Untuk realisasi investasi, provinsi riau berhasil meraih peringkat ke 5 (lima) nasional dengan nilai investasi pada tahun 2021 sebesar Rp. 53,02 triliun. Adapun untuk tahun 2022, telah ditetapkan terget sebesar Rp. 60,46 triliun kepada Provinsi Riau, realisasi investasi sampai dengan triwulan 2 (januari - juni 2022) telah mencapai 73,41% dari target 60,46 triliun dengan nilai realisasi investasi Rp. 44,4 triliun (peringkat 5 nasional)

Dengan serapan tenaga kerja sebanyak 32.385 orang. Keunggulan Provinsi Riau juga dapat dilihat dari produk domestik bruto (pdrb) terbesar kelima di indonesia, atau terbesar pertama di luar pulau jawa dengan kontribusi sebesar 5,22% terhadap pdb nasional. Kemajuan ekonomi ini juga didukung dengan pertumbuhan ekonomi syariah dan keuangan syariah di Riau, sejalan dengan perkembangan perubahan bank riau kepri menjadi Bank Riau Kepri Syariah.

Di samping itu, indeks pembangunan manusia (ipm) pada tahun 2021 sebesar 72,94 poin kategori tinggi atau peringkat ke tujuh (7) nasional. Demikian pula halnya dengan tingkat pegangguran terbuka (tpt) provinsi riau sebesar 4,40% (per februari 2022) lebih rendah dari capaian nasional sebesar 5,83%. Tingkat kemiskinan provinsi riau juga menurun, yaitu sebesar 6,78% (maret 2022) dibanding dengan bulan yang sama pada tahun 2021 sebesar 7,12%.

Terhadap penanganan kemiskinan dan percepatan penurunan stunting di provinsi riau, pemerintah Provinsi Riau pada tahun 2022 telah mengalokasikan anggaran melalui opd terkait dan melalui bantuan keuangan khusus sebesar 20 juta rupiah pada setiap Desa se- Provinsi Riau. Kami juga telah mengalokasikan dana operasional posyandu sebesar 8 juta rupiah di setiap desa di Riau, serta pengalokasian dana untuk pelatihan kewirausahaan bagi pemuda/pemudi yang ada di desa sebesar 8 juta rupiah untuk membangun semangat kewirausahaan di kalangan pemuda.

Sebagai bentuk upaya kita dalam mencetak penghafal alqur’an di bumi Melayu Riau yang kita cintai ini, maka melalui bantuan keuangan khusus kepada desa tahun 2022, kita telah mengalokasikan anggaran sebesar 12 juta rupiah untuk guru tahfiz dan dana pendukung operasional pelaksanaan tahfiz sebesar 5 juta rupiah per desa se Provinsi Riau.

Perkembangan kemajuan Provinsi Riau ditentukan kemajuan desa. Sebelum adanya program bantuan keuangan khusus kepada desa, jumlah desa mandiri di Provinsi Riau tahun 2019 hanya sebanyak 10 desa, desa maju sebanyak 163 desa, desa berkembang sebanyak 951 desa, desa tertinggal sebanyak 422 desa dan desa sangat tertinggal 45 desa.

Sejak tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 setelah adanya program bantuan keuangan khusus kepada desa, jumlah desa mandiri sebanyak 159, desa maju sebanyak 517 desa, desa berkembang sebanyak 805, desa tertinggal menurun menjadi sebanyak 87 desa dan desa sangat tertinggal menurun menjadi 24 desa.

Perkembangan kemajuan desa tersebut, dapat tercapai atas sinergi dan kolaborasi yang baik di antara kita semua. Maka dari itu, pada hari jadi ke-65 Provinsi Riau ini, mari kita satukan gerak langkah, bersatu padu dalam mencapai tujuan riau yang lebih baik. Kita menyadari bahwa sebanyak yang telah kita capai, masih banyak harapan dan karya yang harus kita perjuangkan, demi kemajuan Provinsi Riau di masa depan.

Penanganan covid-19 di Provinsi Riau cukup terkendali hingga saat ini. Akan tetapi, untuk vaksinasi tahap ke-tiga (booster) masih perlu ditingkatkan lagi. Penerapan protokol kesehatan di masyarakat juga harus menjadi perhatian kita bersama. Terkait penanganan dan pencegahan karhutla, pada dua tahun terakhir ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Dimana pada tahun 2020 luas karhutla di Provinsi Riau mencapai 1.603,95 ha. Sedangkan pada tahun 2021 luas karhutla sebesar 1.456,52 ha, atau terjadi penurunan hingga 9,19%. Luasan karhutla kembali menurun pada bulan juli 2022, sebesar 1.043,35 ha.


Tulis Komentar