-
Selasa, 25 Agustus 2020 - 19:58:25 Wib - Dibaca : 1565 Kali
Lomba Perpustakaan Tingkat Provinsi Riau Tahun 2020 Beserta Rombongan di Perpustakaan ENCIK NURLELA ( Datuk Bujang Sayang ) Di Desa Balai Pungut
Pinggir - Lomba Perpustakaan Tingkat Provinsi Riau Tahun 2020 Beserta Rombongan di Perpustakaan ENCIK NURLELA ( Datuk Bujang Sayang ) Di Desa Balai Pungut. Jum'at 03 Juli 2020.
Guna melihat persiapan dan kesiapan Perpustakaan Encik Nurlela Datuk Bujang Sayang, Desa Balai Pungut, Kecamatan Pinggir, mewakili Kabupaten Bengkalis dalam mengikuti lomba tingkat Provinsi Riau, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Bengkalis H Bustami HY melakukan kunjungan.
Didampingi Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, H Suwarto, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, H Yuhelmi, Kepala Dinas Pendidikan, Edi Sakura, kunjungan kala itu disambut Camat Pinggir, Azuar dan Kepala Desa Balai Pungut Muhammad Asisi beserta jajaran dan pengelola perpustakan.
Berdasarkan pengecekan dan penjelasan langsung Kepala Desa Balai Pungut maupun pengelola, Bustami merasa Perpustakaan Encik Nurlela ini sudah memiliki standar sebagai peraih juara.
“Kami sangat bangga terhadap Kepala Desa, jajaran, pengelola dan seluruh masyarakat Desa Balai Pungut yang telah menyiapkan secara bersama-sama perpustakaan desa ini. Kita berharap dan berdasarkan keyakinan atas kunjungan kali ini, Perpustakan Encik Nurlela ini nantinya keluar sebagai pemenang pada lomba perpustakaan tingkat Provinsi Riau,” ujar Plh Bupati Bengkalis, seraya diamini seluruh pengelola yang mendengar kala itu.
Dikesempatan itu, Bustami juga mengingatkan bahwa tujuan didirikan perpustakaan bukanlah semata untuk mengikuti lomba, tetapi harus menjadi tempat masyarakat untuk menambah wawasan. Karena buku adalah jendela dunia, maka perpustakaan harus menjadi tempat masyarakat untuk mengetahui berbagai ilmu dan informasi.
Plh Bupati Bengkalis juga sempat mencoba sistem layanan Perpustakaan Encik Nurlela dalam mencari buku-buku yang tersedia lewat akses digital, serta mencoba alat barcode scanner buku yang jika dipinjam oleh masyarakat, sehingga pendataannya lebih akurat.
Sementara itu, berdasarkan paparan singkat dari Kepala Desa, dikisahkan kenapa perpustakaan tersebut dinamai Encik Nurlela, karena Encik Nurlela tokoh wanita yang berupaya memberantas buta aksara di Balai Pungut, sehingga namanya diabadikan menjadi nama perpustakan tersebut. Sementara Encik Nurlela sendiri adalah seorang istri Penghulu Balai Pungut bernama Lebar, yang menjabat sekitar 30 tahun dimasa itu.
Tulis Komentar